" I'am a dreamer, but not the only one"(john lennon)
Entahlah...........................................
Aku sendiri nggak ngerti kenapa berpikir seperti ini, yang jelas ternyata dalam kehidupan aku sering mengalami hal yang terkadang tak pernah terpikirkan atau terbayangkan, terkadang hal yang begitu diimpikan , begitu diinginkan nggak pernah terwujud, tetapi terkadang juga hal - hal yang nggak mungkin terjadi pada diri ini malah terjadi, namun yang membuat hati gundah adalah apa yang ditakutkan ternyata terjadi dan lebih parah dari apa yang diperkirakan .
Apa yang kita kejar dalam angan2, begitu didambakan ternyata tak mudah dicaapai karena apalah dayaku terhadang tembok yang jika kuruntuhkan tak hanya akan menimpa diriku namun akan banyak korban yang jatuh meski setelah itu aku bisa mencaapai tujuanku, haruskah selalu pengorbanan itu ada ? ataukah mesti orang terdekatku harus merasakan beratnya perjalana yang harus kulalui ?
Entahlah............................................
Mungkin benar aku hanya pemimpi di siang bolong, takut 'tuk melangkah, tak berani menghadapi tantangan kehidupan, Salahkah aku jika aku tak ingin seseorang akan kecewa, terluka dan menderita karena aku ? salahkah jika aku mencoba menghadapi kenyataan pahit bahwa aku harus tetap pada kenyataan seperti saat ini demi kebahagiaan orang lain ? Salahkah aku yang berharap pada keajaiban yang mampu merubah jalanku tanpa harus mengorbankan kebahagiaan orang di dekatku ?
Begitu banyak pertanyaan berkecamuk di kepala yang tak pernah mampu terungkapkan, aku sendiri tak mengerti betapa sering pertanyaan tentang kehidupan yang tak mpernah mampu terjawab hanya berputar di kepala, sering ku berpikir tentang perjalanan hidup yang tak pernah mampu di tebak, apa yang kujalani dulu seolah memberikan arah ke barat, namun ternyata apa yang kuhadapi sekarang ada di timur(artikan saja sendiri maksudnya, yang jelas apa yang dijalani tak sesuai dengan jalan yang sudah ditempuh) .
Jika kucoba berpikir lebih pada arah rohani, disinilah bentuk kekuasaan Tuhan dan ini adalah sebuah pijakan utama . Akan tetapi aku hanyalah seorang manusia biasa tak lebih dari seonggok daging yang diberi otak 'tuk berpikir, selalu mencoba berpikir kehidupan dari sisiku yang manusiawi, bukankah seseorang selalu mendambakan kebahagiaan, kedamaian, ketenangan, dan sebuah akhir yang indah .
Semakin lama aku semakin gak ngerti sendiri apa yang kupikirkan, malah terkadang merasa aku ini tak pantas berpikir seperti itu, karena melihat anugerah yang telah diberikan padaku, sekali lagi aku hanya manusia, tak bolehkah aku menginginkan hal yang lebih dari apa yang kumiliki saat ini .
Tuhan............ Hanya engkau yang mengerti apa yang ada dalam otakku ini, dalam hatiku ini, memang aku hany seonggok sampah tak lebih dari itu, yang hanya akan berbau busuk, Atau malah aku tak lebih dari sekedar debu jalanan, tak ada sesuatu yang mampu membuatku berarti kecuali engkau, tak ada satupun yang memiliki kekuasaan atas diriku kecuali Engkau, jika aku tak minta padaMu kepada siapa aku akan meminta, aku bukan siapa siapa, tak berarti apa apa, tak memiliki apa apa, masihkah aku akan ditinggalkan satu satunya pemilik jiwa raga ini ?
Aku sendiri nggak ngerti kenapa berpikir seperti ini, yang jelas ternyata dalam kehidupan aku sering mengalami hal yang terkadang tak pernah terpikirkan atau terbayangkan, terkadang hal yang begitu diimpikan , begitu diinginkan nggak pernah terwujud, tetapi terkadang juga hal - hal yang nggak mungkin terjadi pada diri ini malah terjadi, namun yang membuat hati gundah adalah apa yang ditakutkan ternyata terjadi dan lebih parah dari apa yang diperkirakan .
Apa yang kita kejar dalam angan2, begitu didambakan ternyata tak mudah dicaapai karena apalah dayaku terhadang tembok yang jika kuruntuhkan tak hanya akan menimpa diriku namun akan banyak korban yang jatuh meski setelah itu aku bisa mencaapai tujuanku, haruskah selalu pengorbanan itu ada ? ataukah mesti orang terdekatku harus merasakan beratnya perjalana yang harus kulalui ?
Entahlah............................................
Mungkin benar aku hanya pemimpi di siang bolong, takut 'tuk melangkah, tak berani menghadapi tantangan kehidupan, Salahkah aku jika aku tak ingin seseorang akan kecewa, terluka dan menderita karena aku ? salahkah jika aku mencoba menghadapi kenyataan pahit bahwa aku harus tetap pada kenyataan seperti saat ini demi kebahagiaan orang lain ? Salahkah aku yang berharap pada keajaiban yang mampu merubah jalanku tanpa harus mengorbankan kebahagiaan orang di dekatku ?
Begitu banyak pertanyaan berkecamuk di kepala yang tak pernah mampu terungkapkan, aku sendiri tak mengerti betapa sering pertanyaan tentang kehidupan yang tak mpernah mampu terjawab hanya berputar di kepala, sering ku berpikir tentang perjalanan hidup yang tak pernah mampu di tebak, apa yang kujalani dulu seolah memberikan arah ke barat, namun ternyata apa yang kuhadapi sekarang ada di timur(artikan saja sendiri maksudnya, yang jelas apa yang dijalani tak sesuai dengan jalan yang sudah ditempuh) .
Jika kucoba berpikir lebih pada arah rohani, disinilah bentuk kekuasaan Tuhan dan ini adalah sebuah pijakan utama . Akan tetapi aku hanyalah seorang manusia biasa tak lebih dari seonggok daging yang diberi otak 'tuk berpikir, selalu mencoba berpikir kehidupan dari sisiku yang manusiawi, bukankah seseorang selalu mendambakan kebahagiaan, kedamaian, ketenangan, dan sebuah akhir yang indah .
Semakin lama aku semakin gak ngerti sendiri apa yang kupikirkan, malah terkadang merasa aku ini tak pantas berpikir seperti itu, karena melihat anugerah yang telah diberikan padaku, sekali lagi aku hanya manusia, tak bolehkah aku menginginkan hal yang lebih dari apa yang kumiliki saat ini .
Tuhan............ Hanya engkau yang mengerti apa yang ada dalam otakku ini, dalam hatiku ini, memang aku hany seonggok sampah tak lebih dari itu, yang hanya akan berbau busuk, Atau malah aku tak lebih dari sekedar debu jalanan, tak ada sesuatu yang mampu membuatku berarti kecuali engkau, tak ada satupun yang memiliki kekuasaan atas diriku kecuali Engkau, jika aku tak minta padaMu kepada siapa aku akan meminta, aku bukan siapa siapa, tak berarti apa apa, tak memiliki apa apa, masihkah aku akan ditinggalkan satu satunya pemilik jiwa raga ini ?
"Tuhanku biarkan aku datang padaMu, jika Engkau tolak kepada siapa aku akan mendatangi,"
