Senin, 16 November 2009

Catatan Hari Terakhir

12 08 09

Entahlah.... aku memang bukan yang terbaik diantara yang ada, tapi aku hanya melakukan yang terbaik yang aku bisa. Aku memang seringkali menyakitkanmu, tapi aku hanya manusia dan aku hanya mampu menebus dengan doaku. Aku hanya bisa diam memohonkan doa untukmu padaNya, aku hanya mampu bersimpuh di kakimu, aku hanya mampu memegang erat tanganmu kala engkau kesakitan, saat ini, aku hanya ingin terus disisimu, IBU

18 08 09

Mengalir hanya ikuti jejak tersamar. Mencari sekecil celah untuk mencapai ujung yang tak dimengerti. Beriring landai, terjal atau curam. Deras, kadang tak terhenti. Saat ujung menyapa. Tenang menelan segala. Palung gelap tersimpan di balik tenang samudera. Karena aku hanya air kecil yang mengalir. Hingga kukumpulkan semua. Telan semua rasa, benamkan dalam gelap palung jiwa. Dan jalanku masih panjang dalam senyuman.

20 08 09

Semakin menyakitkan dan menyesakkan. Begitu indah kehidupan terkadang menjadi sulit dimengerti. Mensyukuri apapun yang diterima mungkin yang terbaik. Tapi siapkah kita kala mesti kehilangan. Tak kan pernah berarti sebuah tangisan, rintihan dan penyesalan. Berserah dan bersujud tanpa tapi. Ya Rabb, Hamba yakin inilah kehidupan yang terbaik untukku dan untuk orang disekelilingku, Berilah kesabaran dalam menjalani.

02 09 09
Maafkan Umi, putramu seringkali menyakitimu dengan hal yang tak berkenan, meski selalu kau maafkan, Umi, aku menangis sudah tak mampu lagi beri arti apapun, hanya doa tanpa henti kualirkan untukmu Umi, sesal ini tiada lagi berguna, sakit ini tak sesakit saat Umi melahirkan, Umi, kuikhlaskan engkau kembali ke sana dengan senyummu yang abadi, innaa lillaahi wa inna ilaihi rooji'un, 30 08 2009

16 Nov 09

Aku hanya mampu berdoa dan memeluk erat penyesalan Al Faatihah
dan ENTAHLAH.............

Lama Buanget


Lama juga nggak ngeblog, eh ternyata bisa bikin kangen juga lho? biar kata g da yang mau baca, tetep aja nulis . Neh lagi di Jakarta, di Menara Peninsula, Kawasan Slipi, Jakarta Barat buat acara pelatihan dari DEPKOMINFO tentang CAP.
Ternyata sekian lama nggak Nge-Blog gara Virus Facebook n kesibukan yang laen ada yang banyak berubah, dan dunia memang selalu berubah sesuai dengan yang telah digariskan dengan tanpa ada yang mampu melawan berbagai macam perubahan . Dulu kehidupan yang masih belum mau berpikir lebih jauh dan masih belum memiliki banyak pengalaman hidup, seiring waktu ternyata harus berubah . Semakin besar tanggung jawab yang harus dipegang dan semakin banyak pula yang dipikirka . Sudah begitu lama gak bermain dengan yang namanya komputer, dan begitu banyak yang datang dan pergi dalam kehidupan ini, Ibu..... telah pergi meninggalkan dunia fana ini (al faatihah) dengan memendam luka di hatiku yang sebagai anak yang seringkali hanya mampu menyakiti saja .
Sejenak menhirup udara lepaskan penat yang menghujam kalbu .
entahlah.................

Kamis, 29 Januari 2009

AIR (sedikit perenungan)

"air adalah sumber kehidupan"

"dan biarkan hidup mengalir laksana air"
Entahlah....................
Air, sebuah komponen kehidupan dengan rumus kimia H2O begitu penting dalam semua komponen kehidupan hampir semua bentuk kehidupan yang ada di bumi ini baik yang terbang atau yang melata apalagi yang selalu ada di air .
Sebuah kejernihan air seringkali menenangkan kegalauan yang melanda seseorang, pernah menyaksikan air mata jernih yang mengalir? akan muncul sebuah kedamaian di hati, seakan dunia menjadi begiru tenang dan indah, air itu akan mengalir menuju ke tempat yang jauh dan membawa serta kehidupan untuk segala sesuatu yang ada disekitarnya .
Air, begitu dalam menyimpan makna kehidupan yang membuat orang punya persepsi tentang apa yang mereka ambil dari sebuah air, "Let Our Life Flow Like A Water" yup sering orang berkata jadilah laksana air, mengalir saja dalam menjalani hidup, jalani dengan penuh kerelaan dan kesabaran, jika air yang mengalir menemui jalan terjal atau terhalang oleh sesuatu, maka dia akan tetap berusaha mencari jalan untuk tetap mengalir, entah dengan mencari jalan lain, atau melewati celah tersempit sekalipun, atau dengan keras akan menabrak dinding itu dengan tetap menuju ke arah yang lebih rendah, jadi dalam hidup bolehlah kita biarkan ia mengalir sembari kita pecahkan segala permasalahan hidup, tanpa ada menyerah, namun tetap ingat bahwa tetap dengan segala kerendahan jiwa .
Air, begitu juga perasaan kita, jika sebuah aliran air tersumbat, sedikit demi sedikit tertahan, maka ia akan mengumpulkan segala kekuatan untuk melewati hambatan itu, akumulasi itu jika semakin besar mampu menimbulkan kerusakan besar, banjir atau tanah longsor, behitupun perasaan manusia yang tertahan, jika terus menerus tertahan, suatu saat akan mampu tertembus dan tumpah, menimbulkan akibat yang sering tak mampu di bayangkan, jadi ketika menahan perasaan atau menutupi perasaan, entah itu sakit atau perih, atau bahkan menahan perasaan seseorang maka kita akan menerima akibat yang kadang tak terkontrol lagi .
Air juga mengalir dalam kepasrahan denmgan kepastian bahwa ia mesti ke tempat yang lebih rendah, hingga pada akhirnya ia akan menguap ke angkasa, begitupun kehidupan semua telah ditentukan akan berakhir, dan jalan itu semua bukan berarti tanpa cobaan, coba saksikan sungai yang berkelok, terkadang tajam, terkadang terjal menjadi air terjun, atau bahkan terlihat tenang, begitu pula hidup ini, namun itu semua tak menghalangi langkah dalam menjalani hidup, karena semua akan berakhir di tempat yang sama, dan airpun pada akhirnya akan naik menjadi bermacam macam awan, cumulus, stratus, nimbus, begitu juga kita akan berakhir beruntung atau buntung .
Yah sedikit mencari tamsil kehidupan, namun ini semua aku persembahkan sebagai terima kasih untuk seseorang yang mau membantu aku, meski aku gak pernah ngerti siapa dia, namun aku yakin dia orang yang sangat baik dan tentu saja jernih laksana air, entah dimana dia, namun penantian untuknya gak hilang, Miss You So Much and thank for everything .
Entahlah................................
For Geulis From Cirebon For Your Support